Selasa, 29 Maret 2011

Gethora


Penulis: Omadi Pamouz
Gethora

Terbit: Juni 2010
Tebal: 431 halaman
Harga: Rp. 60.000,00
Deskripsi:
Kabarkan pada kegelapan, kala purnama sempurnakan seratus. Aku akan datang pada kehampaan getaran tak bernada, menghapuskan kedukaan alam dari lingkar ketakutan. Carilah aku di dalam ingatan yang terpendam.

Gethora menampakkan diri dalam penglihatan Zaeres yang sekarat, memberitahukan kedatangannya. Selama penantian panjang hingga ramalan kadaluarsa dan Aghnort (penguasa Ghoylder) tak berhenti menebar ketakutan di Balsard, seorang pemuda bernama Zake datang membawa harapan. Dan Gethora berada persis di dalam ingatannya!

Di saat harapan tinggal sejangkauan, Zake diubah menjadi seekor lerden. Zaeres yang berhasil menyusup ke dalam ingatannya pun terperangkap tak berdaya. Masalah kian pelik ketika Riverna, Formaph, Ginfernor dan Aghnort, mempunyai keinginan berbeda terhadap Gethora. Hanya ada dua jalan yang bisa ditempuh: bertahan untuk hidup dan mati, atau membiarkan kejahatan abadi.
***
Berikut sebagian kata pengantar yang diberikan oleh Idris Pasaribu (penulis novel Acek Botak, pimpinan Teater Anak Negeri [TAN], & ketua KSI Medan): 
FANTASTIK !!!
Itulah kata yang keluar dari desisan mulut saya, begitu usai membaca novel Gethora yang ditulis oleh Omadi Famouz ini. Keliaran imajinasinya demikian membawa kita berada di sebuah negeri yang antah-barantah. Negeri yang paling jauh dari dunia mungkin, atau negeri yang paling dekat dengan otak penulisnya? Kata fantastik, adalah kata yang paling pas saya ucapkan begitu usai membacanya.
Ketika mulai membaca Gethora beberapa halaman, ternyata saya harus menyiapkan pulpen dan notes untuk mencatat semua nama-nama tokoh dalam novel ini. Betapa tidak, nama-nama tokoh dalam novel ini, tidak akrab dengan otak saya. Tidak akrab dalam penyebutan dan terasa sedikit aneh. Tapi itulah Omadi yang yang lincah dengan keliaran pikirannya.
....
Siapa pun yang akan membaca Gethora, saya yakin dia akan mengatakan ucapan yang sama dengan ucapan saya: fantastik. Bahkan Gethora boleh disejajarkan dengan cerita fantasi lainnya, termasuk dengan cerita Harry Potter yang kesohor itu. Jika dia mengambil tema lokal pada masa mendatang, maka Omadi pasti akan setingkat lebih baik dan karyanya bisa diterjemahkan ke dalam bahasa asing untuk dijual ke negeri seberang. Saya yakin dan percaya.

“Jika ada beberapa pengarang muda Indonesia yang berkarya dengan tema ‘out of the box’, maka Omadi Pamouz adalah salah satu di antaranya. Dengan imajinasi yang kuat dan teknik bercerita yang lancar, pengarang muda ini menjanjikan petualangan masuk dunia lain.”
Saut Poltak Tambunan, novelis, penggiat sastra Kedailalang  


“Ini kisah fantasi yang benar-benar memikat. Keajaiban-keajaiban di dalamnya seolah mendesak kita untuk terus masuk dan menyelami lebih dalam ... agaknya Harry Potter punya saingan baru ... buku ini bikin kita enggan untuk berpaling sebelum selesai.”
Reni Erina, penikmat buku, penulis, redaktur, dan editor Story Teenlit Magazine

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive