Selasa, 29 Maret 2011

Ensiklomedi Politik, Huru Hara Politik Indonesia dalam Huhu Haha

Penulis: Tri Agus S Siswowiharjo
Ensiklomedi Politik, Huru Hara Politik Indonesia dalam Huhu Haha
Terbit: Juni 2010
Tebal: 166 halaman
Harga: Rp. 30.000,00
Deskripsi:
Kata orang bijak, seseorang bisa disebut waras, lebih pintar dan lebih maju jika sudah bisa menertawakan sikap dan perbuatannya di masa lalu. Bangsa Indonesia jika mau disebut dewasa, tentu harus mampu menertawakan berbagai peristiwa di masa lalu, termasuk kekonyolan pemilu. Dan KPU rupanya mampu mentertawakan diri sendiri. Setidaknya dalam spanduk-spanduk sosialisasi perbaikan DPT Pilpres antara lain berbunyi: “DBD Segera Ke Rumah Sakit terdekat. DPT segera ke RT setempat!” Dan ternyata Pak RT tidak mengerti jika ditanya tentang DPT alias Daftar Pemilu Tiruan!
Bangsa Indonesia juga tak akan melupakan Presiden RI ke-4, K.H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, presiden yang dikenal pelucu, sementara dua penerusnya dikenal sebagai presiden pemalu dan peragu. Ketika ditanya tentang kebiasaannya yang sering mengeluarkan joke-joke segar, Gus Dur mengatakan, “Saya ini sebenarnya pelawak yang kesasar jadi presiden, hehehe...”
Pencipta humor ini adalah rakyat Indonesia. Mas TASS, panggilan akrab Tri Agus S. Siswowiharjo, M,S.i., yang mengaku sebagai ‘pemulung humor’ cukup lama mengumpulkan berbagai macam humor yang sekarang ada dalam buku ini. Mas TASS mendengarkan, mencatat, dan mengumpulkan humor dari forum diskusi, internet, koran, sampai yang dikirim via SMS dan facebook. Bahkan setiap ada seminar, yang tertulis dalam buku kecilnya adalah lelucon apa yang baru saja disampaikan pembicara.
Buku ini adalah kumpulam humor politik, bukan rumor politik, selama tahun 2009, dari pemilu sampai terbentuknya pemerintahan baru. Di bagian akhir kita juga disuguhi humor-humor segar terkait dengan aksi-aksi teroris yang sering melakukan pengeboman. Di balik peristiwa yang menakutkan dan mencekam ini, ada banyak hal-hal yang menggelikan dan di luar dugaan. Hanya orang ‘gila’ yang tidak tertawa ketika membaca buku ini. Ingat, tertawalah sebelum tertawa itu dilarang!
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Konon KPU meminta Miyabi alias Maria Ozawa untuk mengetes ‘iman’ para capres dan cawapres dengan pertanyaan: "Bila saya mencopot baju saya satu persatu di depan Anda, bagaimana pendapat Anda?"
SBY: "lanjutkan..."
JK: "Lebih cepat lebih baik."
Megawati: "Wo, Bowo ke sini gabung..."

Ini berita dari akherat. Ibrohim alias Boim yang baru seminggu mati sakit, bukan sahid, oleh malaikat diajak jalan-jalan di akherat guna diperkenalkan dengan lingkungan barunya. Di suatu tempat Boim melihat orang-orang yang disiksa, dicambuk dan dibakar di atas api neraka. Setelah disiksa mereka mati, lalu hidup lagi, kemudian disiksa lagi, dan seterusnya. Boim lalu bertanya kepada sanga malaikat.
"Wahai Malaikat, tempat apakah itu namanya? Dan kenapa mereka disiksa?"
"O... itu namanya neraka, tempat orang-orang yang selama hidupnya suka mencuri, berzina, korupsi dan semua perbuatan berdosa lainnya," jawab malaikat.
”O... begitu ya.”
Lalu Boim diajak berjalan lagi untuk melihat tempat penyiksaan yang lain sampai suatu saat Boim melihat Amrozi cs sedang berada di tempat yang sejuk dan pemandangannya indah sekali.
Di sana Amrozi cs ditemani wanita-wanita cantik telanjang, diiringi musik nan merdu, di meja dihidangkan makanan yang serba lezat. Lalu dengan sedikit heran Boim bertanya. "Wahai malaikat tempat apakah itu namanya?"
"O... itu surganya Amrozi!' jawab malaikat.
Kemudian Boim diajak berjalan lagi. Tiba-tiba terdengar suara bom, ”Bluarrr!” Boim heran tapi masih terdiam. Mereka pun berjalan lagi. Sekitar lima menit kemudian terdengar bom lagi.
Boim pun bertanya kepada malaikat, "Suara apakah itu wahai Malaikat?"
"O... itu suara bom, setiap lima menit surganya Amrozi kami ledakkan..!!!"
“??????”

"Lelucon adalah salah satu bentuk komunikasi politik non-konvensional yang tajamnya melebihi 1.000 pedang. Hanya orang bodoh yang mengabaikan dahsyatnya ketajaman lelucon."
Dr. Sidik Jatmika
Penulis buku Urip Mung Mampir Ngguyu: Telaah Sosiologis Folklor Jogja

"Sejarah politik di dunia ini sebetulnya cuma dagelan. Seringkali keputusan yang menyangkut nasib orang banyak diambil sembari ketawa-ketiwi, bahkan sambil tiduran. Tak percaya? Lihat saja ke Senayan. Sejarah juga menunjukkan kalau perang acapkali cuma boong-boongan, tapi kalau mati ya mati betulan. Sense of humor yang tinggi menunjukkan kejeniusan seseorang. Namun, humor bisa juga berbahaya. Kini banyak orang menderita sakit humor, tak sedikit yang meninggal dunia. Penderita humor harus dikemoterapi, terkhusus penderita humor ganas. Salah satu penawar penyakit humor ganas itu yakni membaca buku Ensiklomedi Politik karya TASS. Kalau belum sembuh juga, berarti Anda menderita humor ganas stadium keempat. Bersiaplah mati beneran!"

Bonnie Triyana
Sejarawan dan Penulis Freelance

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive